Home Terbaru Panen Raya Ngawi, Presiden Ajak Petani Percepatan Tanam

Panen Raya Ngawi, Presiden Ajak Petani Percepatan Tanam

Video Klikvideo Terbaru Live March 12, 2023 4:34 am

NGAWI – Presiden Joko Widodo mengaku puas dengan rata-rata produktivitas gabah di Kabupaten Ngawi yg mencapai 10,5 ton per hektare. Presiden berharap, sawah yg baru saja dipanen segera dilakukan percepatan penanaman.

Menurutnya, penanaman mesti dilakukan mengingat pasokan air pada bulan ini di dalam posisi melimpah. Hal itu disampaikannya saat menghadiri panen raya padi di Ngawi, Jawa Timur, Hari Sabtu (11/3/2023).

“Saya mengajak kepada seluruh petani di tanah air karena ini airnya masih terdapat hujan supaya setelah dipanen jangan diberi jeda. Langsung diolah lagi dan juga serta tanam lagi karena ini airnya masih ada,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden serta menghimbau supaya Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjaga keseimbangan harga gabah disaat petani serentak menggelar panen raya nusantara.

Langkah ini penting dilakukan supaya Badan Urusan Logistik (Bulog) mampu menyerap gabah kering panen (GKP) secara jelas dan juga serta wajar.

Baca Juga :  Mimpi Shakira Jasmine Hingga menjadi Duta Spotify EQUAL di Times Square, New York

“yg paling penting jangan sampai jatuh di bawah biaya cost produksi yg telah dikeluarkan dari para petani. Panen raya apabila tidak dijaga harganya jatuh bagus gabahnya maupun berasnya. menjadi harga gabah mesti segera ditentukan jangan sampai harganya jatuh. Nanti hendak diumumkan dari Bapanas sehingga pembelian Bulog menjadi jelas,” ungkap Presiden.

Menurut Presiden, penentuan harga memang sukar dilakukan mengingat mesti menghitung dulu jumlah untung dan juga serta rugi berasal dari hasil produksi. Jangan sampai, kata dia, petani, pedagang maupun masyarakat rugi Karena harga di petani rendah namun pembelian di masyarakat tinggi.

“Memang yg sukar itu pemerintah menyeimbangkan harga di petani wajar. Artinya petani dapat keuntungan harga, di dagang wajar artinya pedagang serta dapat keuntungan harga dan juga serta di konsumen atau masyarakat seperti itu serta. Ini tidak gampang,” katanya.

Sebagaimana diketahui, produksi padi nasional 2022 mencapai 54,75 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen apabila dibandingkan produksi 2021 yg cuma 54,42 juta ton GKG.

Baca Juga :  Siapa Pemilik PO Bus Pangeran? Ini Dia Orangnya

Sedangkan luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektar, mengalami kenaikan sebanyak 40,87 ribu hektar atau naik 0,39 persen apabila dibandingkan dengan luas panen 2021 sebesar 10,41 juta hektar.

Ikut mendampingi Presiden, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) serta menekankan bahwa penanaman serentak penting dilakukan mengingat bulan depan sawah-sawah di Indonesia hendak menghadapi musim kemarau alias musim kering.

SYL ingin masalah cuaca menjadi perhitungan matang untuk melakukan percepatan penanaman.

“Saya berharap panen yg lebih cepat ini kami maksimalkan serentak dilakukan karena kami menghadapi cuaca kemarau panjang. bagaimanapun ternyata saat panen ini hujan masih terdapat sehingga anomali cuaca ini mesti kami perhitungkan,” ujarnya.

SYL menyebutkan produksi padi di Kabupaten Ngawi terbilang tinggi Apabila dibanding dengan daerah lainnya yg cuma 6 ton per hektar. Padahal lahan di di sana bukan sawah irigasi karena cuma mengandalkan pompa air.

Baca Juga :  Movie - HDMONA - Beefy Movie - ምቁር ጥልመት - Unusual Eritrean Movie 2023

“Oleh karena itu, perintah Bapak Presiden untuk perbanyak dryer, power thrasher, bahkan karena harga gabah lebih tinggi menggunakan combine dibanding sabit, maka perbanyak combie dan juga serta kami siap sampai 1.000 unit menggunakan dana KUR. Bahkan penggilingan padi mesti dibina dengan bagus dan juga serta menggunakan KUR untuk meningkatkan kelasnya supaya kualitas beras yg dihasilkan serta bagus,” tuturnya.

Untuk diketahui, luas panen pada Maret 2023 di Kabupaten Ngawi sendiri 32.676 ha berasal dari luas panen Provinsi Jawa Timur 375.403 ha. Harga gabah saat ini di Kabupaten Ngawi untuk panen secara manual Rp4.700 sampai Rp4.900 per kg sementara yg menggunakan combine harvester Rp5.000 sampai Rp5.500 per kg.


Baca serta: Sakit Tenggorokan? Ingat Jangan Langsung Tenggak Antibiotik

Follow kabar Okezone di Google News

(FDA)

Konten di bawah ini disajikan dari Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat di dalam materi konten ini.

Sumber Referensi & Artikel : Berbagai Sumber
Saksikan video selengkapnya :